Perbandingan Kinerja katup bola yang dipasang trunnion DBB dan DIB

Bola katup bal yang dipasang di trunnion dipasang tetap dan dudukan katup mengambang. Dudukan katup dapat dibagi menjadi efek piston tunggal (SPE) atau aksi pelepasan sendiri,

dan efek piston ganda, (DPE.) Dudukan katup piston tunggal hanya dapat disegel dalam satu arah. Kursi katup piston ganda dapat mencapai penyegelan di kedua arah.

Jika kita menggunakan simbol → │ untuk piston SPE dan simbol → │← untuk DPE, maka keempat jenis katup yang tercantum di atas dapat diidentifikasi menggunakan Gambar 1-4

Gambar 1 DBB (SPE-SPE)

Gambar 2 DIB (DPE+DPE)

Gambar 3 DIB-1 (SPE+DPE)

Gambar4. DIB-2 (DPE+SPE)

Pada Gambar 1, ketika fluida mengalir dari kiri ke kanan, dudukan katup hulu (SPE) berperan sebagai penyegelan, dan di bawah pengaruh tekanan fluida,

dudukan katup hulu menempel pada bola untuk mencapai penyegelan. Saat ini, dudukan katup hilir tidak memainkan peran penyegelan.

Ketika sejumlah besar gas bertekanan tinggi dihasilkan di ruang katup dan tekanan yang dihasilkan lebih besar dari gaya pegas dudukan katup hilir,

dudukan katup hilir akan dibuka untuk mencapai pelepasan tekanan. Sebaliknya, dudukan katup hilir berfungsi sebagai fungsi penyegelan,

sedangkan dudukan katup hulu berfungsi sebagai fungsi pelepas tekanan berlebih. Inilah yang kami sebut blok ganda dan katup berdarah.

Pada Gambar 2, ketika fluida mengalir dari kiri ke kanan, dudukan katup hulu (DEP) akan berperan sebagai penyegelan,

sedangkan dudukan katup hilir juga dapat memainkan peran penyegelan. Dalam aplikasi produksi sebenarnya, dudukan katup hilir sebenarnya memainkan peran keselamatan ganda.

Ketika dudukan katup hulu bocor, dudukan katup hilir masih dapat tersegel. Demikian pula ketika fluida mengalir dari kiri ke kanan,

dudukan katup hilir memainkan peran penyegelan utama, sedangkan dudukan katup hulu memainkan peran keselamatan ganda. Kerugiannya adalah ketika gas bertekanan tinggi

dihasilkan di ruang katup, baik dudukan katup hulu maupun hilir tidak dapat mencapai pelepas tekanan, yang mungkin memerlukan penggunaan katup pelepas pengaman

dihubungkan ke bagian luar katup, sehingga tekanan yang meningkat di dalam rongga dapat dilepaskan ke luar, namun pada saat yang sama menambah titik kebocoran.

Pada Gambar 3, ketika fluida mengalir dari kiri ke kanan, dudukan katup hulu dapat memainkan peran penyegelan, dan dudukan katup dua arah hilir juga dapat berperan.

memainkan peran penyegelan ganda. Dengan cara ini, meskipun dudukan katup hulu rusak, dudukan katup hilir masih dapat tersegel. Saat tekanan di dalam

rongga tiba-tiba naik, tekanan dapat dilepaskan melalui dudukan katup hulu, yang dapat dikatakan memiliki efek penyegelan yang serupa dengan dua dudukan katup dua arah DIB-1,

Namun, hal ini dapat mencapai pelepasan tekanan secara spontan di ujung dudukan katup hulu, yang menggabungkan keunggulan katup DBB dan DIB-1.

Pada Gambar 4 hampir sama dengan Gambar 3. Satu-satunya perbedaan adalah ketika tekanan di ruang katup naik, ujung dudukan katup hilir menyadari

pengurangan tekanan secara spontan. Secara umum, dari sudut pandang teknologi, lebih masuk akal dan aman untuk melepaskan tekanan abnormal di tengah

ruang ke hulu. Oleh karena itu, desain yang pertama akan digunakan, sedangkan desain yang terakhir pada dasarnya tidak memiliki nilai praktis, yang sangat jarang terjadi dalam penerapan praktis.

Perlu ditekankan bahwa secara umum, dudukan katup hulu memainkan peran penyegelan yang besar dan sering digunakan, sehingga mengakibatkan kemungkinan kerusakan yang tinggi.

Jika dudukan katup hilir juga dapat memainkan peran penyegelan saat ini, ini merupakan kelanjutan dari umur katup. Ini juga alasan mengapa DIB-1 dan DIB-2 (SPE+DEP)

katup memiliki masa pakai yang lama dibandingkan dengan katup lainnya.